Klasifikasi dan tatalaksana pneumotoraks.

Algoritma tatalaksana pneumotoraks spontan:

Klasifikasi dan Tatalaksana Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah keadaan terdapatnya udara atau gas dalam rongga pleura. Dengan adanya udara dalam rongga pleura tersebut, maka akan menimbulkan penekanan terhadap paru-paru sehingga paru-paru tidak dapat mengembang dengan maksimal sebagaimana biasanya ketika bernapas. Pneumotoraks dapat terjadi baik secara spontan maupun traumatik. Pneumotoraks spontan itu sendiri dapat bersifat primer dan sekunder. Sedangkan pneumotoraks traumatik dapat bersifat iatrogenik dan non iatrogenik.
Pneumotoraks spontan primer
Pneumotoraks spontan primer (PSP) terjadi karena ruptur spontan dari bleb subpleura atau bula. Penelitian secara patologis membuktikan bahwa pada pasien pneumotoraks spontan yang parunya direseksi tampak adanya satu atau dua ruang berisi udara dalam bentuk bleb dan bula. Bula merupakan kantong yang dibatasi oleh plura fibrotik yang menebal, sebagian oleh jaringan fibrosa dan sebagian lagi oleh jaringan paru yang emfisematous. Bleb terbentuk dari suatu alveoli yang pecah melalui jaringan interstisial ke dalam lapisan fibrosa tipis pleura viseralis yang kemudian berkumpul dalam bentuk kista.
Mekanisme terbentuk blem dan kista belum diketahui. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa terjadi kerusakan pada apek paru berhubungan dengan iskemia atau peningkatan distensi alveolidaerah apek paru akibat tekanan pleura yang lebih negatif. Pada PSP, pecahnya alveoli berhubungan dengan obstruksi check valva pada saluran nafas kecil sehingga timbul distensi ruang udara di bagian distalnya. Obstruksi jalan nafas bisa diakibatkan oleh penumpukan mukus dalam bronkiolus baik oleh infeksi dan non infeksi.
Pneumotoraks spontan sekunder
Patogenesis Pneumotoraks Spontan Sekunder (PSS) terjadi karena pecahnya bleb atau bula subpleura dan sering berhubungan dengan penyakit paru yang mendasarinya. Penyebabnya multifaktorial, umumnya terjadi akibat komplikasi penyakit PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), asma, fibrokistik paru, tuberkulosis, pneumonia, juga disebakan oleh rheumatoid arthritis.
Penatalaksanaan
Tujuan utama penatalaksanaan pneumotoraks adalah untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura dan menurunkan kecenderungan untuk kambuh lagi.
Pada prinsipnya, penatalaksanaan pneumotoraks adalah:
- Observasi dan pemberian O2
- Tindakan dekompresi
- Torakoskopi
- Torakotomi
- Tindakan bedah
Alur penatalaksanaan dapat dilihat pada gambar di atas.
Daftar Pustaka
- Hisyam, B. Budiono, E. Pneumotoraks. Dalam : Sudoyo, Aru, W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. K, Marcellus, Simadibrata. Setiati, Siti (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi VI. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2014
- Kelly AM, Druda D. Comparison of size classification of primary spontaneous pneumothorax by three international guidelines: a case for international consensus? Respiratory Med. 2008;102.
- MacDuff A, Arnold A, Harvey J. Management of spontaneous pneumothorax: British Thoracic Society pleural disease guidelines 2010. Thorax. 2010