Kriteria Light untuk Analisis Cairan Pleura
Kriteria Light adalah salah satu cara untuk analisis cairan pleura. Efusi pleura adalah terjadinya pengumpulan cairan abnormal dalam rongga pleura. Keadaan ini analog dengan cairan edema dalam jaringan. Rongga pleura adalah ruangan yang terletak antara pleura parietal yang melingkupi dinding dada dengan pleura viseral yang menutupi paru-paru, yang mengandung sedikit cairan pada keadaan normal. Akumulasi cairan yang patologis pada ruang ini disebut efusi pleura.
Efusi pleura terjadi akibat sekresi cairan secara terus-menerus dari pembuluh kapiler pada pleura parietal. Normalnya, jumlah cairan yang diproduksi sama dengan jumlah cairan yang diabsorpsi melalui aliran limfatik dari pleura viseral.
Efusi pleura terdiri atas efusi pleura transudatif dan eksudatif. Efusi pleura transudatif merupakan efusi pleura yang berjenis cairan transudat. Penyebab efusi pleura ini bisa oleh gagal jantung kongestif, emboli paru, sirosis hati (penyakit intraabdominal), peritoneal dialisis, hipoalbuminemia, atau sindrom nefrotik.
Efusi pleura eksudatif adalah efusi pleura yang berjenis cairan eksudat. Eksudat terjadi akibat peradangan atau infiltrasi pada pleura atau jaringan yang berdekatan dengan pleura. Kerusakan pada dinding kapiler darah menyebabkan terbentuknya cairan kaya protein yang keluar dari pembuluh darah dan berkumpul pada rongga pleura. Bendungan pada pembuluh limfa juga dapat menyebabkan efusi pleura eksudatif. Penyebab efusi pleura eksudatif adalah neoplasma, infeksi, penyakit jaringan ikat, dan imunologik.
Pendekatan Diagnosis Efusi Pleura
Gejala yang paling sering pada efusi pleura adalah sulit bernafas, batuk, dan nyeri dada dengan frekuensinya masing-masing adalah 100%, 97,1%, dan 92,4% pasien. Ciri khas penyakit pleura adalah adanya nyeri, restriksi ipsilateral pergerakan dinding dada, sesak nafas, demam, dan radiografi toraks yang tidak normal. Pasien dengan keganasan melibatkan pleura biasanya memiliki tampilan klinis sesak nafas pada saat aktivitas dan batuk.
Pemeriksaan fisik adalah hal yang sangat penting dalam diagnosis efusi pleura. Karena di antara dinding dada dan paru dipisahkan oleh cairan, transmisi suara pada perkusi maupun pada auskultasi akan terganggu. Tingkat gangguan transmisi suara tergantung pada jumlah cairan dalam rongga pleura. Jika jumlah cairan pleura kurang dari 300 mL, cairan ini belum menimbulkan gejala pada pemeriksaan fisik. Efusi pleura <300 mL sulit dideteksi dari pemeriksaan fisik. Jika jumlah cairan telah mencapai 500 mL, baru dapat muncul gejala berupa gerak dada yang melambat atau terbatas saat inspirasi pada sisi yang mengandung akumulasi cairan. Fremitus taktil juga berkurang pada dasar paru posterior. Suara perkusi menjadi pekak dan suara nafas pada auskultasi terdengar melemah walaupun sifatnya masih vesikular. Jika akumulasi cairan melebihi 1.000 mL, sering terjadi atelektasis pada paru bagian bawah.
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan efusi pleura adalah pemeriksaan radiologis, analisis cairan pleura, pemeriksaan mikroskopis dan sitologi, dan pemeriksaan lainnya. Kriteria Light dapat menganalisis cairan pleura. Cairan pleura eksudat jika memenuhi satu dari tiga kriteria Light.
Daftar Pustaka
- Victoria, Garrido Villena, Jaime Ferrer Sancho, Hernandez Blasco, Alicia de Pablo Gafas, Esteban Perez Rodriguez, Francisco Rodriguez Panadero, et.al. Diagnosis and Treatment of Pleural Effusion. Spain: Hospital 12 de Octubre. 2005. P. 349-72
- Rahman, Najib, Stephen J. Chapman, Robert J. O Davies. Pleural Effusion: a Structured Approach to Care. UK: Churchill Hospital Oxford. 2005. P. 31-47
- McGrath, Emmet E and Paul B. Anderson. Diagnosis of: Pleural Effusion: Systematic Approach. American Journal of Critical Care. 2011. P. 119-27
- Guyton, Arthur C. Ventilasi Paru dalam Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. 2010. Hal. 621-4