Penghitungan Kebutuhan Kalori Penderita Diabetes

Penghitungan Kebutuhan Kalori Penderita Diabetes

Penghitungan kebutuhan kalori penderita diabetes dipengaruhi beberapa faktor:

  1. Jenis kelamin (menentukan kebutuhan kalori basal)
    • Pria: BBI x 30 kal/kgBB
    • Wanita: BBI x 25 kal/kgBB
  2. Umur
    • 40-59 tahun: dikurangi 5%
    • 60-69 tahun: dikurangi 10%
    • >70 tahun: dikurangi 20%
  3. Aktivitas fisik atau pekerjaan
    • Istirahat: ditambah 10%
    • Aktivitas ringan (pegawai kantor, guru, ibu rumah tangga): ditambah 20%
    • Aktivitas sedang (pegawai industri ringan, mahasiswa, militer yang sedang tidak berperang): ditambah 30%
    • Aktivitas berat (petani, buruh, atlet, militer dalam keadaan latihan): ditambah 40%
    • Aktivitas sangat berat (tukang becak, tukang gali): ditambah 50%
  4. Stres metabolik
    • Penambahan 10-30% tergantung dari beratnya stres metabolik (sepsis, operasi, trauma)
  5. Berat badan
    • Gemuk: dikurangi 20-30% tergantung kepada tingkat kegemukan
    • Kurus: ditambah 20-30% sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan BB

Terapi nutrisi medis

Terapi nutrisi medis merupakan bagian penting dari penatalaksanaan DMT2 secara komprehensif. Kunci keberhasilannya adalah keterlibatan secara menyeluruh dari anggota tim (dokter, ahli gizi, petugas kesehatan lain serta pasien dan keluarganya). Terapi nutrisi medis sebaiknya diberikan sesuai dengan kebutuhan setiap pasien DM agar mencapai sasaran.

Prinsip pengaturan makan pada pasien DMT2 hampir sama dengan anjuran makan untuk masyarakat umum, yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Pasien DM perlu diberikan penekanan mengenai pentingnya keteraturan jadwal makan, jenis, dan jumlah kandungan kalori, terutama pada mereka yang menggunakan obat yang meningkatkan sekresi insulin atau terapi insulin itu sendiri.

Sumber: Pedoman Pengelolaan DMT2 Dewasa di Indonesia, Perkeni, 2019

Alexander Kam

3 Komentars

  1. […] Penilaian medis tersebut dilaksanakan 1- 2 bulan sebelum puasa Ramadhan, agar dapat dilakukan penyesuaian diet, aktivitas jasmani, dan/ atau terapi obat yang […]

  2. […] dilihat beberapa pilihan terapi farmakologis untuk DM. Penjelasan terapi non-farmakologis, seperti diet, dijelaskan di postingan yang […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *