Lompat ke konten (Tekan Enter)

medical.internotes

internist – long life learning – sharing spirit

  • Beranda
  • Topik
    • Alergi Imunologi
    • Gastroenterohepatologi
    • Geriatri
    • Ginjal Hipertensi
    • Hematologi Onkologi Medik
    • Kardiologi
    • Endokrin Metabolik
    • Psikosomatik
    • Pulmonologi
    • Reumatologi
    • Tropik Infeksi
  • Rumus/Skor
  • Presentasi

Catatan rumus atau cara penghitungan skor untuk beberapa diagnosis dan tatalaksana.

Rumus/Skor

Kriteria Klasifikasi Artritis Rheumatoid

oleh Alexander Kamdiperbarui pada 4 Desember 20204 Desember 2020
Kriteria Klasifikasi Artritis Rheumatoid

Kriteria Klasifikasi Artritis Rheumatoid

Kriteria klasifikasi artritis rheumatoid (AR) sebelumnya menggunakan kriteria ACR pada tahun 1987. Sekarang, acuan untuk diagnosis AR adalah kriteria klasifikasi ACR/EULAR 2010.

Kriteria ini ditujukan untuk pasien AR yang baru. Pada pasien yang memiliki skor kurang dari 6 tidak diklasifikan sebagai AR.

Keterlibatan Sendi pada Kriteria Klasifikasi AR

Keterlibatan sendi pada AR adalah adanya bengkak atau nyeri sendi pada pemeriksaan yang dapat didukung oleh adanya bukti synovitis secara pencitraan.

Sendi besar adalah bahu, siku, lutut, pangkal paha, dan pergelangan kaki.

Sendi kecil adalah MCP, PIP, MTP II-V, IP ibu jari dan pergelangan tangan.

Sendi yang tidak termasuk kriteria adalah DIP, CMC I, dan MTP I.

Hasil Laboratorium pada Kriteria Klasifikasi AR

Negatif adalah nilai kurang atau sama dengan batas atas ambang batas normal.

Positif rendah adalah nilai di atas ambang batas normal tapi kurang dari 3 kali nilai tersebut. Jika hasil RF hanya positif atau negatif, dianggap sebagai positif rendah.

Positif tinggi adalah nilai lebih tinggi dari 3 kali batas atas.

Daftar Pustaka

Perhimpunan Reumatologi Indonesia. Rekomendasi Perhimpunan Reumatologi Indonesia untuk Diagnosis dan pengelolaan artritis reumatoid. 2014.

1

Kriteria Light untuk Analisis Cairan Pleura

oleh Alexander Kamdiperbarui pada 28 September 202028 September 2020
Kriteria Light untuk Analisis Cairan Pleura

Kriteria Light untuk Analisis Cairan Pleura

Kriteria Light adalah salah satu cara untuk analisis cairan pleura. Efusi pleura adalah terjadinya pengumpulan cairan abnormal dalam rongga pleura. Keadaan ini analog dengan cairan edema dalam jaringan. Rongga pleura adalah ruangan yang terletak antara pleura parietal yang melingkupi dinding dada dengan pleura viseral yang menutupi paru-paru, yang mengandung sedikit cairan pada keadaan normal. Akumulasi cairan yang patologis pada ruang ini disebut efusi pleura.

Efusi pleura terjadi akibat sekresi cairan secara terus-menerus dari pembuluh kapiler pada pleura parietal. Normalnya, jumlah cairan yang diproduksi sama dengan jumlah cairan yang diabsorpsi melalui aliran limfatik dari pleura viseral.

Efusi pleura terdiri atas efusi pleura transudatif dan eksudatif. Efusi pleura transudatif merupakan efusi pleura yang berjenis cairan transudat. Penyebab efusi pleura ini bisa oleh gagal jantung kongestif, emboli paru, sirosis hati (penyakit intraabdominal), peritoneal dialisis, hipoalbuminemia, atau sindrom nefrotik.

Efusi pleura eksudatif adalah efusi pleura yang berjenis cairan eksudat. Eksudat terjadi akibat peradangan atau infiltrasi pada pleura atau jaringan yang berdekatan dengan pleura. Kerusakan pada dinding kapiler darah menyebabkan terbentuknya cairan kaya protein yang keluar dari pembuluh darah dan berkumpul pada rongga pleura. Bendungan pada pembuluh limfa juga dapat menyebabkan efusi pleura eksudatif. Penyebab efusi pleura eksudatif adalah neoplasma, infeksi, penyakit jaringan ikat, dan imunologik.

Pendekatan Diagnosis Efusi Pleura

Gejala yang paling sering pada efusi pleura adalah sulit bernafas, batuk, dan nyeri dada dengan frekuensinya masing-masing adalah 100%, 97,1%, dan 92,4% pasien. Ciri khas penyakit pleura adalah adanya nyeri, restriksi ipsilateral pergerakan dinding dada, sesak nafas, demam, dan radiografi toraks yang tidak normal. Pasien dengan keganasan melibatkan pleura biasanya memiliki tampilan klinis sesak nafas pada saat aktivitas dan batuk.

Pemeriksaan fisik adalah hal yang sangat penting dalam diagnosis efusi pleura. Karena di antara dinding dada dan paru dipisahkan oleh cairan, transmisi suara pada perkusi maupun pada auskultasi akan terganggu. Tingkat gangguan transmisi suara tergantung pada jumlah cairan dalam rongga pleura. Jika jumlah cairan pleura kurang dari 300 mL, cairan ini belum menimbulkan gejala pada pemeriksaan fisik. Efusi pleura <300 mL sulit dideteksi dari pemeriksaan fisik. Jika jumlah cairan telah mencapai 500 mL, baru dapat muncul gejala berupa gerak dada yang melambat atau terbatas saat inspirasi pada sisi yang mengandung akumulasi cairan. Fremitus taktil juga berkurang pada dasar paru posterior. Suara perkusi menjadi pekak dan suara nafas pada auskultasi terdengar melemah walaupun sifatnya masih vesikular. Jika akumulasi cairan melebihi 1.000 mL, sering terjadi atelektasis pada paru bagian bawah.

Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan efusi pleura adalah pemeriksaan radiologis, analisis cairan pleura, pemeriksaan mikroskopis dan sitologi, dan pemeriksaan lainnya. Kriteria Light dapat menganalisis cairan pleura. Cairan pleura eksudat jika memenuhi satu dari tiga kriteria Light.

Daftar Pustaka
  1. Victoria, Garrido Villena, Jaime Ferrer Sancho, Hernandez Blasco, Alicia de Pablo Gafas, Esteban Perez Rodriguez, Francisco Rodriguez Panadero, et.al. Diagnosis and Treatment of Pleural Effusion. Spain: Hospital 12 de Octubre. 2005. P. 349-72
  2. Rahman, Najib, Stephen J. Chapman, Robert J. O Davies. Pleural Effusion: a Structured Approach to Care. UK: Churchill Hospital Oxford. 2005. P. 31-47
  3. McGrath, Emmet E and Paul B. Anderson. Diagnosis of: Pleural Effusion: Systematic Approach. American Journal of Critical Care. 2011. P. 119-27
  4. Guyton, Arthur C. Ventilasi Paru dalam Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. 2010. Hal. 621-4

Barthel Index – Activities of Daily Living

oleh Alexander Kamdiperbarui pada 3 Juni 202031 Mei 2020

Barthel Index – Activities of Daily Living (ADL Barthel):

NoFungsiSkorKeterangan
1Bowels0Inkontinensia
 1Kadang tak terkendali
  2Terkendali teratur
2Bladder0Inkontinensia
 1Kadang tak terkendali
  2Mandiri
3Grooming0Butuh pertolongan orang lain
 1Mandiri
4Toilet use0Tergantung pertolongan
 1Perlu beberapa pertolongan
  2Mandiri
5Feeding0Tidak mampu
 1Perlu pertolongan
  2Mandiri
6Transfer0Tidak mampu
 1Perlu banyak bantuan
  2Perlu sedikit bantuan
  3Mandiri
7Mobility0Imobilitas
 1Tergantung kursi roda
  2Berjalan dengan bantuan
  3Mandiri
8Dressing0Tergantung orang lain
 1Sebagian dibantu
  2Mandiri
9Stairs0Tidak mampu
 1Butuh pertolongan
  2Mandiri
10Bathing0Tergantung orang lain
 1Mandiri

Barthel Index – Activities of Daily Living

Interpretasi:

20: Mandiri

12 – 19: Ketergantungan ringan

9 – 11: Ketergantungan sedang

5 – 8: Ketergantungan berat

0 – 4: Ketergantungan total

Calcium Corrected Albumin (Rumus)

oleh Randa Fermadadiperbarui pada 31 Mei 202028 Mei 2020

Calcium Corrected Albumin (Rumus)

Di dalam cairan ekstraseluler, kalsium berada dalam 3 bentuk, yaitu ion Ca bebas, kalsium yang terikat albumin, dan kalsium yang terikat pada anion yang lain atau dalam bentuk garam komplek. Pengukuran kalsium total dalam serum, harus dikoreksi dengan kadar albumin serum dengan persamaan sebagai berikut :

Ca terkoreksi = Ca terukur + 0,8 (4 – kadar albumin)

Sumber : EIMED PAPDI

Drip Dobutamin (dengan syringe pump)

oleh Alexander Kamdiperbarui pada 27 Mei 202022 Mei 2020
Drip dobutamin dengan syringe pump

Berikut adalah panduan drip dobutamin dengan syringe pump berdasarkan berat badan.

Pengenceran = 250 mg/ 50 cc (1 cc = 5000 mcg)

1

Navigasi pos

Halaman Sebelumnya

Tentang Kami

medical.internotes adalah tempat berbagi catatan-catatan kedokteran, terutama ilmu penyakit dalam.

Ikuti Kami

medical.internotes

Kategori

  • Alergi Imunologi (5)
  • Endokrin Metabolik (11)
  • Gastroenterohepatologi (8)
  • Geriatri (1)
  • Ginjal Hipertensi (8)
  • Hematologi Onkologi Medik (5)
  • Kardiologi (1)
  • Presentasi (2)
  • Psikosomatik (1)
  • Pulmonologi (3)
  • Reumatologi (3)
  • Rumus/Skor (18)
  • Tropik Infeksi (11)

Tag

Acute Heart Failure ANC Anemia Artritis Rheumatoid Autoimun Bilirubin Cairan Child-Pugh-Turcotte CKD Daldiyono Dehidrasi Dengue Fever Dengue Hemorrhagic Fever Diabetes Insipidus Diabetes Melitus DIC Drip Elektrolit Gagal Jantung GERD Hemodialisis Hepatitis Hipertensi Hipertiroid Hipofisis Hipokalemia Hiponatremia Hipotalamus Kalori KID Metode Pierce Penyakit Ginjal Kronik Penyuluhan Profilaksis Rehidrasi Sepsis Sindrom Metabolik Sirosis Hepatis Sistem Biliaris SLE SOFA Tiroid Transfusi Trombosit Wayne

Arsip

  • Januari 2023 (1)
  • Februari 2022 (1)
  • Desember 2020 (3)
  • September 2020 (2)
  • Juli 2020 (1)
  • Juni 2020 (7)
  • Mei 2020 (43)

Notes Terpopuler

  • Rumus/Skor

    Drip Norepinefrin (dengan syringe pump)

  • Rumus/Skor

    Drip Dobutamin (dengan syringe pump)

  • Ginjal Hipertensi

    Hipokalemia dan Cara Koreksinya

QUICK LINKS

  • Beranda
  • Topik
  • Rumus/Skor
  • Presentasi

Bagikan Situs

© Hak Cipta 2020 | medical.internotes |The Ultralight | Dikembangkan Oleh Rara Theme.Ditenagai oleh WordPress.