Penilaian Klinis Dehidrasi dan Metode Daldiyono
Penilaian Klinis Dehidrasi dan Metode Daldiyono.
Klinis | Skor |
---|---|
Rasa haus/ muntah | 1 |
Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg | 1 |
Tekanan darah sistolik <60 mmHg | 2 |
Frekuensi nadi >120 kali/menit | 1 |
Kesadaran apati | 1 |
Kesadaran somnolen, sopor, atau koma | 2 |
Frekuensi nafas >30 kali/menit | 1 |
Facies cholerica | 2 |
Vox cholerica | 2 |
Turgor kulit menurun | 1 |
Washer woman’s hand | 1 |
Ekstremitas dingin | 1 |
Sianosis | 2 |
Umur 50-60 tahun | -1 |
Umur >60 tahun | -2 |
Skor Daldiyono dan defisit cairan
Modifikasi cara penilaian klinis metode Daldiyono adalah dengan menilai derajat dehidrasi inisial berdasarkan gambaran klinis yang diterjemahkan ke dalam nilai skor pada tabel di atas. Penjumlahan skor tersebut nanti akan dimasukkan ke dalam perhitungan di bawah ini:
Kebutuhan cairan = Skor/15 x 10% x kgBB x 1 liter
Bila skor kurang dari 3 dan tidak ada syok, maka hanya diberikan cairan peroral (sebanyak mungkin sedikit demi sedikit). Bila skor lebih atau sama 3 disertai syok diberikan cairan per intravena.
Derajat dehidrasi
Derajat dehidrasi dibagi menjadi ringan, sedang, dan berat. Derajat dehidrasi ini dijelaskan di postingan lain.
Dengan penilaian derajat dehidrasi tersebut, dapat diberikan cairan berdasarkan metode Pierce. Pemberian cairan metode Pierce juga dapat dilihat di postingan lain di web ini.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam, 2014