Lompat ke konten (Tekan Enter)
medical.internotes

medical.internotes

Catatan Kedokteran Ilmu Penyakit Dalam

  • Beranda
  • Topik
    • Alergi Imunologi
    • Endokrin Metabolik
    • Gastroenterohepatologi
    • Geriatri
    • Ginjal Hipertensi
    • Hematologi Onkologi Medik
    • Kardiologi
    • Psikosomatik
    • Pulmonologi
    • Reumatologi
    • Tropik Infeksi
  • Rumus/Skor
  • Presentasi
  • Beranda
  • Topik
    • Alergi Imunologi
    • Endokrin Metabolik
    • Gastroenterohepatologi
    • Geriatri
    • Ginjal Hipertensi
    • Hematologi Onkologi Medik
    • Kardiologi
    • Psikosomatik
    • Pulmonologi
    • Reumatologi
    • Tropik Infeksi
  • Rumus/Skor
  • Presentasi

Hipertensi urgensi

Diagnosis dan Tatalaksana Hipertensi Emergensi

oleh Randa Fermadadiperbarui pada 28 Mei 202021 Mei 2020

Bagaimana cara diagnosis dan tatalaksana hipertensi emergensi

Diagnosis dan tatalaksana hipertensi emergensi merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki. Hipertensi emergensi merupakan bagian dari krisis hipertensi. Hipertensi emergensi didefinisikan tekanan darah yang sangat tinggi (TDS > 180 TDD > 120 mmHg) disertai kelainan/ kerusakan target organ yang bersifat progresif, sehingga tekanan darah harus diturunkan dengan segera agar dapat mencegah atau membatasi kerusakan target organ yang terjadi. Yang membedakannya dengan hipertensi urgensi adalah pada hipertensi urgensi tidak disertai kelainan/ kerusakan organ target 1,2.

Gambaran klinis hipertensi emergensi (diagnosis dan tatalaksana hipertensi emergensi)

Diagnosis hipertensi emergensi

Diagnosis dan tatalaksana hipertensi emergensi harus dilakukan dengan cepat. Manifestasi klinis hipertensi emergensi merupakan gejala dari organ target yang meliputi nyeri dada dan sesak nafas pada gangguan jantung dan diseksi aorta, mata kabur pada edema papila mata, sakit kepala hebat, gangguan kesadaran dan lateralisasi pada gangguan otak, gagal ginjal akut pada gangguan ginjal.

Selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium ikut membantu diagnosis, misalnya urin dapat menunjukkan proteinuria, hematuria dan silinder, peningkatan ureum dan kreatinin pada keterlibatan ginjal.

Pemeriksaan penunjang seperti EKG dan USG ginjal dilaksanakan sesuai kondisi klinis pasien. Diagnosis hipertensi emergensi ditegakkan dari tinggi nya tekanan darah dan tanda keterlibatan organ target 1.

Kerusakan target organ pada hipertensi emergensi (diagnosis dan tatalaksana hipertensi emergensi)

Tatalaksana hipertensi emergensi

Tujuan penatalaksanaan krisis hipertensi tergantung dari klasifikasinya (emergensi atau urgensi) dan kondisi khusus yang menyertainya. Pada kondisi – kondisi khusus, mempunyai target tatalaksana yang berbeda, termasuk target pencapaian tekanan darah, modalitas yang digunakan, dan parameter yang ingin dicapai. Dalam berbagai guideline, kondisi khusus ini diistilahkaan dengan “compeling conditions”.

Untuk terapi krisis hipertensi secara umum, pasien harus diklasifikasikan menjadi urgensi atau emergensi. Hipertensi urgensi membutuhkan terapi oral inisial, re-inisial, modifikasi  atau titrasi, dan biasanya tidak membutuhkan perawatan ICU bahkan tidak perlu rawat inap di rumah sakit.

Target terapi hipertensi urgensi adalah penurunan tekanan darah secara bertahap  selama 24-48 jam untuk mencapai tekanan darah yang diinginkan. Kesalahan yang sering terjadi dalam tatalaksana hipertensi urgensi adalah pemberian terapi yang terlalu agresif yang justru dapat berakibat buruk bagi pasien 3.

Diagnosis dan Tatalaksana Krisis Hipertensi

Target diagnosis dan tatalaksana hipertensi emergensi

Dalam tatalaksana hipertensi emergensi, harus diidentifikasi terlebih dahulu apakah terdapat compeling condition pada pasien. Jika tidak ada, tujuan terapi adalah menurunkan Mean Arterial Pressure (MAP) 25% dalam 1 jam pertama pemberian terapi. Penurunan yang lebih dari 25%, berkaitan erat dengan kejadian iskemia cerebral.

Jika dalam 1 jam pertama terapi (dalam penurunan 25% MAP) muncul tanda – tanda gangguan neurologi, terapi harus dihentikan. Jika dalam 1 jam target terapi tercapai, penurunan teakanan darah selanjutnya dilakukan secara bertahap 3.

Target penurunan tekanan darah pada hipertensi emergensi
Pilihan obat antihipertensi intravena untuk penatalaksanaan hipertensi emergensi

Daftar Pustaka

  1. Roesma, J. Krisis Hipertensi. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Kelima. Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
  2.  Whelton PK, Carey RM, Aronow WS, Casey DE Jr, Collins KJ, Dennison C et al. Highlights from the 2017g uideline for the prevention, detection , evaluation and  management of high blood pressure in adults :  a report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines. 2017. American Heart Association.
  3. Benken ST. Hypertensive Emergencies. Dalam : Wanek MR, Wright M. Editor. Medical Issues in the ICU Edisi 1. CCSAP, 2018.
  4. Whelton PK, Carey RM, Aronow WS, Casey DE Jr, Collins KJ, Dennison C et al. 2017g uideline for the prevention, detection , evaluation and  management of high blood pressure in adults :  a report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines. 2017. American College of Cardiology.

Tentang Kami

medical.internotes adalah tempat berbagi catatan-catatan kedokteran, terutama ilmu penyakit dalam.

Ikuti Kami

medical.internotes

Kategori

  • Alergi Imunologi (5)
  • Endokrin Metabolik (11)
  • Gastroenterohepatologi (8)
  • Geriatri (1)
  • Ginjal Hipertensi (8)
  • Hematologi Onkologi Medik (5)
  • Kardiologi (1)
  • Presentasi (2)
  • Psikosomatik (1)
  • Pulmonologi (3)
  • Reumatologi (3)
  • Rumus/Skor (18)
  • Tropik Infeksi (11)

Tag

Albumin Antibiotik Artritis Rheumatoid Asites Asma Cairan Dehidrasi Demam Tifoid Dengue Hemorrhagic Fever Diabetes Melitus Diuretik DMARD Dobutamin Dopamin Drip Efusi Pleura Elektrolit GERD GERD Q Hipertensi Hipertensi emergensi Hipertensi urgensi Hipertiroid Hiperventilasi Hipokalemia HIV kalsium Kehamilan Ketoasidosis Diabetikum Kriteria Light Kuesioner Metilprednisolon Norepinefrin Pneumothorax Profilaksis Puasa Rehidrasi Sepsis Sirosis Hepatis Sistem Imun Ulkus Duodenum Ulkus Gaster Ulkus Peptikum Vaksinasi white coat hypertension

Arsip

  • Januari 2023 (1)
  • Februari 2022 (1)
  • Desember 2020 (3)
  • September 2020 (2)
  • Juli 2020 (1)
  • Juni 2020 (7)
  • Mei 2020 (43)

Notes Terpopuler

  • Rumus/Skor

    Drip Norepinefrin (dengan syringe pump)

  • Rumus/Skor

    Drip Dobutamin (dengan syringe pump)

  • Ginjal Hipertensi

    Hipokalemia dan Cara Koreksinya

QUICK LINKS

  • Beranda
  • Topik
  • Rumus/Skor
  • Presentasi

Bagikan Situs

© Hak Cipta 2020 | medical.internotes |The Ultralight | Dikembangkan Oleh Rara Theme.Ditenagai oleh WordPress.