Diabetes insipidus dan peran ADH
Diabetes Insipidus dan Peran ADH
Diabetes Insipidus dan Peran ADH
Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan. Penyakit ini diakibatkan oleh berbagai penyebab yang dapat mengganggu mekanisme neurohypophyseal-renal reflex sehingga mengakibatkan kegagalan tubuh dalam mengkonversi air. Kebanyakan kasus-kasus yang pernah ditemui merupakan kasus idiopatik yang dapat bermanifestasi pada berbagai tingkatan umur dan jenis kelamin.
Mekanisme ekskresi air
Dalam mengatur eksreksi air, ginjal mengikutsertakan mekamisme neurohypophyseal-renal reflex. Komponen humoral dalam mekanisme ini adalah ADH yang disebut juga dengan arginin vasopresin (AVP). AVP disintesis oleh suatu molekul prekursor dalam nukleus supraoptik, paraventrikular dan sedikit pada nukleus filiformis hipotalamus.
Mekanisme haus
Peningkatan osmolalitas plasma akan merangsang pusat haus, sebaliknya penurunan osmolalitas plasma akan menekan pusat haus. Ambang rangsang pusat haus (295 mOsmol/kg berat badan) ternyata lebih tinggi daripada ambang rangsang osmotik pelepasan AVP (280 mOsmol/kg berat badan). Hal ini merupakan perlindungan terhadap deplesi air.
Mekanisme aksi seluler, konsentrasi dan dilusi ADH
Mekanisme pastinya belum jelas. Kemungkinan setelah dilepaskan oleh hipofisis posterior, ADH masuk ke dalam sirkulasi ginjal dan terikat pada reseptornya di collecting duct.
ADH meningkatkan permeabilitas tubulus distal dan collecting duct terhadap air sehingga dapat berdifusi secara pasif akibat adanya perbedaan konsentrasi.
Jika ADH tidak disekresi, misalnya pada orang yang terhidrasi baik, struktur-struktur distal tetap tidak permeabel terhadap air. Dengan demikian, sewaktu urin yang hipotonis melewati tubulus distal, Na akan lebih banyak dikeluarkan sehingga osmolalitas urin semakin berkurang.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi keenam, 2014