Sistem Skor untuk Diagnosis Koagulasi Intravaskuler Diseminata/ DIC
Pemeriksaan | Hasil | Skor |
---|---|---|
Hitung trombosit | >100.000/mL | 0 |
50.000-100.000/mL | 1 | |
<50.000/mL | 2 | |
D-dimer | Tidak ada kenaikan | 0 |
Kenaikan sedang | 1 | |
Kenaikan berat | 2 | |
Perpanjangan PT | <3 detik | 0 |
3-6 detik | 1 | |
>6 detik | 2 | |
Kadar fibrinogen | >1,0 g/L | 0 |
<1,0 g/L | 1 |
Total skor besar sama 5 sesuai dengan diagnosis KID.
Koagulasi Intravaskuler Diseminata/ DIC
Koagulasi intravaskuler diseminata (DIC) merupakan sindrom klinikopatologi yang didapat, ditandai dengan aktivasi sistem koagulasi yang mengakibatkan gangguan pasokan darah ke organ maupun perdarahan, sebagai akibat konsumsi trombosit dan faktor koagulasi.
DIC bukanlah suatu penyakit. Namun, merupakan manifestasi sekunder dari proses patologi yang mendasari seperti infeksi, trauma, kanker, dan kegawatdaruratan di bidang obstetri.
Sistem Skor untuk Diagnosis DIC
Definisi DIC menurut subkomite SSC dari ISTH (Scientific and Standardization Committee of the International Society on Thrombosis and Hemostasis): DIC adalah suatu sindrom yang didapat, ditandai oleh aktivasi koagulasi intravaskuler secara luas (tidak bersifat lokal) yang muncul dari berbagai sebab yang berbeda. DIC bisa dimulai dari dan akan menyebabkan kerusakan mikrovaskuler, dan apabila cukup berat dapat mengakibatkan disfungsi organ.
DIC selalu bersifat sekunder terhadap kondisi patologik lain yang mendasari. Diagnosis DIC didasarkan atas gambaran klinik dan temuan laboratorium. Tidak ada pemeriksaan laboratorium tunggal untuk konfirmasi diagnosis DIC.
Salah satu cara dengan menggunakan skor diagnostik dari tes koagulasi yang bisa dilakukan secara luas. Jumlah skor 5 atau lebih sesuai diagnosis DIC overt.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam, 2014